Jumat, 22 Juni 2018

Tak kusangka. Ternyata aku sesensitif ini.

Saat ketidakberdayaanmu dijadikan dasar oleh orang lain untuk berlaku kasar padamu. Ketika itulah hatimu akan luka. Ya, rasanya perih.

Jika tiada keikhlasan untuk membantu, jika memang permintaan itu terasa sangat mengganggu, maka biarlah. Tak apa jika memang tak bersedia membantu. Tak mengapa jika harus kuusahakan sendiri semampuku.

Tapi tolong, jangan lukai hati ini dengan menunjukkan kekuatan dan memperjelas ketidakberdayaanku. Di sisi lain, bahkan untuk meneteskan air mata ini, aku harus sembunyi. Agar apa? Agar tak ada yang menertawai.

Tak bisakah aku memiliki ruang untuk mengekspresikan rasa ini? Kumohon. Sejenak saja. Sejenak saja tolong biarkan aku mengobati luka ini. Sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar